Senin, 13 Januari 2014

Membaca untuk Keperluan Akademik


Membaca adalah bagian dari kegiatan sehari-hari seorang akademisi. . Karena itu, keterampilan membaca adalah suatu hal yang mutlak perlu dimiliki agar seseorang dapat menjadi seorang akademisi yang terampil dan produktif.
Dalam pemahaman awam, mungkin nampaknya pentingnya memiliki keterampilan membaca adalah sebuah keniscayaan yang tak perlu diargumenkan dan didiskusikan lagi. Namun kenyataannya, dalam praksis kehidupan kampus tidak sedikit dijumpai mahasiswamahasiswa semester akhir, bahkan alumni-alumni berbagai perguruan tinggi yang ternyata bukan saja tidak terampil membaca, tetapi bahkan tidak biasa membaca. Tentu bisa dipahami bahwa orang yang tidak biasa membaca lantas keterampilan membacanya menjadi tidak terasah. Banyak faktor bisa berkontribusi pada ketidakterampilan membaca pada diri para mahasiswa ini. Tuntutan beban studi yang terlalu rendah, tidak adanya tuntutan dari pengajar untuk mencerna dan memproduksi literatur-literatur pada tingkat intelektual yang dituntut dari seorang mahasiswa, dan metode pembelajaran yang menggunakan PowerPoint sebagai substitusi buku teks adalah sebagian dari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Dengan memperhatikan tren perkuliahan dan perkembangan dunia tulisan kontemporer, tulisan ini hendak memaparkan keterampilan-keterampilan dasar apa yang perlu dikuasai oleh seorang mahasiswa baru agar ia terampil membaca.
Membaca untuk keperluan akademik pada umumnya dilakukan dalam hati, tidak dengan bersuara. Karena itu klasifikasi pertama akan diabaikan, sedangkan untuk klasifikasi kedua, McLeod menjelaskannya sebagai berikut (cetak tebal dan miring dari sumbernya):
Within the category of silent reading, one encounters intensive and extensive reading. Intensive reading is used to teach or practice specific reading strategies or skills. The text is treated as an end in itself. Extensive reading on the other hand, involves reading of large quantities of material, directly and fluently. It is treated as a means to an end. It may include reading reading simply for pleasure or reading technical, scientific or professional material. This later type of text, more academic, may involve two specific types of reading, scanning for key details or skimming for the essential meaning. A relatively quick and efficient read, either on its own or after scanning or skimming, will give a global or general meaning.
Sementara itu Woodhouse (2000), berbicara mengenai membaca karya-karya filsafat, memaparkan dua macam kegiatan membaca:
1. Membaca untuk memahami
1.1 Membentuk gambaran awal
1.2 Menerapkan prinsip murah hati
1.3 Membaca secara aktif
1.4 Mengaitkan bacaan dengan ide-ide yang relevan
2. Membaca secara kritis
Dengan pendekatan yang berbeda kepada dua jenis literatur yang berbeda pula, dari pandangan-pandangan McLeod (n.d.) dan Woodhouse (2000) tersebut dapat dibentuk sebuah spektrum pendekatan cara membaca yang kini akan dipaparkan lebih jauh.  Hingga sejauh ini Anda sudah siap dengan bahan-bahan yang akan Anda baca dan Anda juga sudah memahami berbagai jenis kegiatan yang disebut sebagai “membaca”. Anda sudah siap untuk melakukan kegiatan membaca itu sendiri. Hal pertama yang perlu Anda ingatkan kepada diri Anda sendiri adalah: “Apa tujuan saya membaca ini?” 
Walaupun mungkin terdengar terlalu sederhana, tetapi ada saja orang-orang yang tidak menyadari bahwa ketika kita membaca sebuah buku kita tidak diwajibkan untuk membaca setiap kata pada buku itu; kita juga tidak diwajibkan untuk membaca setiap paragraf di dalamnya; bahkan tidak perlu setiap bab juga kita baca. Itu dilakukan saat orang membaca novel atau komik. Tetapi tidak saat membaca untuk keperluan akademik. Dari pemaparan di atas, setidaknya kita bisa mengemukakan beberapa tujuan membaca sebagai berikut:
 Membaca untuk memahami struktur tulisan.
 Membaca untuk memahami isi tulisan.
 Membaca untuk mengkritisi isi tulisan.
Ketiganya adalah tujuan yang seringkali dijumpai dalam tugas-tugas akademik seorang pelajar. Dengan tujuan yang berbeda, diperlukan sikap mental dan peralatan mental yang berbeda pula. Karena itu, penting bagi Anda untuk memahami dan berfokus pada tujuan Anda sejak awal mula Anda mulai membaca.

1. Membaca untuk memahami struktur tulisan.
Jika Anda membaca untuk memahami struktur tulisan, Anda perlu memfokukan perhatian Anda pada kata-kata penghubung (karena, jika, maka, karena itu, sehingga, dengan demikian, dsb.) yang membantu Anda memetakan hubungan antara bagian-bagian di dalam kalimat tulisan Anda. Kata-kata penghubung ini serupa dengan sendi-sendi pada tubuh – dengan memahami sendi-sendi itu Anda akan memahami seberapa jauh bagian tubuh yang terikat padanya bisa berputar, ke arah mana ia bisa berputar dan fungsi apa yang bisa dilakukannya. Demikian pula dengan memahami penggunaan kata-kata sambung itu Anda akan sangat terbantu memahami struktur sebuah tulisan tanpa harus membaca tulisan itu secara mendetail, kata demi kata.

2. Membaca untuk memahami isi tulisan.
Ini adalah jenis kegiatan membaca yang dilakukan untuk memperkenalkan diri kepada suatu pengetahuan yang baru. Pembaca akan membuka dirinya kepada suatu perspektif dan khazanah yang baru yang tidak terlalu dikenalnya sebelumnya. Dengan tujuan seperti ini, biasanya pembaca membaca seluruh tulisan dengan kesiapan mengakomodasi pengetahuan baru ini di dalam pikirannya. Di sinilah metode skimming biasanya digunakan.

3. Membaca untuk mengkritisi isi tulisan.
Kontras dengan membaca untuk memahami isi tulisan, pada kegiatan ini pembaca melakukan asesmen terhadap isi tulisan dan melakukan penilaian. Maka, ia pun harus siap juga dengan pikirannya sendiri. Sulit memberikan penilaian kecuali sang penilai memahami dengan jelas posisinya, bias-bias yang membatasinya, serta penggaris yang akan dipakainya untuk membuat penilaian. Maka seorang pembaca yang hendak mengkritisi isi sebuah tulisan pertama-tama perlu kritis dulu terhadap pemikirannya sendiri sebelum ia bisa menghasilkan sebuah kritik yang baik. Pada kegiatan membaca ini, seorang pembaca biasanya perlu mendalami isi tulisan secara lebih mendetail daripada kedua jenis kegiatan membaca yang dipaparkan terlebih dulu di atas.


Sikap Mental
Pendekatan yang dilakukan saat memulai membaca sebuah tulisan serupa dengan pada proses pemilihannya. Jangan langsung menerjunkan diri dan membacanya dari sampul ke sampul. Biasanya Anda tidak akan punya waktu yang cukup berlimpah untuk melakukan itu. Bayangkanlah diri Anda sedang mengamati satu area yang luas dari sebuah helikopter. Kembali ingatkan diri Anda bagian mana yang Anda ingin pelajari lebih dalam pada saat Anda memilih literatur ini, lalu turunlah dari helikopter itu dan jelajahi daerah-daerah itu satu per satu. Dengan demikian proses riset Anda akan lebih efisien.
Selanjutnya, siapkan diri Anda untuk diperkaya dengan pandangan-pandangan sang penulis. Anda tidak bisa mengharapkan bahwa pandangan penulis sepenuhnya sejalan dengan pandangan Anda – kalaupun ya, Anda tetap harus bisa mempertanggungjawabkan kenapa pandangan Anda sejalan. Tetapi, pada saat Anda menemukan diri Anda tidak setuju dengan pandangan penulis, Anda perlu memiliki semacam “praduga tak bersalah”. Tanyakan: “Bagaimana mungkin orang sepandai penulis ini mempunyai pandangan yang demikian aneh dan konyol?” Sebelum Anda mengajukan argumen-argumen Anda untuk menentang pendapatnya, cobalah sebaik mungkin dengan sekuat pikiran Anda untuk memahami pendapatnya dan berdiri pada posisinya (bnd. Covey, 2004). Woodhouse (2000, h. 140) mengatakannya demikian (cetak miring ditambahkan):
Ketika kita berhadapan dengan bagian-bagian tulisan yang sulit dimengerti, sangat mudahlah untuk menyimpulkan bahwa si penulis salah, bodoh, dan sebagainya. Sikap adil dan bijaksana menuntut Anda agar menunda kekritisan Anda sampai nanti. Karena pada tahap ini Anda terutama ingin memahami, maka dalam hal muncul keraguan, Anda perlu menyediakan posisi yang menguntungkan bagi si penulis. … Jika sekarang Anda menyediakan posisi yang menguntungkan bagi si penulis, maka kritik Anda nantinya jauh lebih kuat karena telah didasarkan pada kemungkinan interpretasi terbaik atas teks si penulis.

Keterampilan Mental
Setidaknya skimming dan scanning adalah dua keterampilan dasar yang perlu Anda kuasai. Secara singkatnya, sebagaimana dipaparkan McLeod (n.d.) dalam kutipan di atas, skimming adalah membaca cepat untuk mendapatkan gambaran menyeluruh atas sebuah naskah sedangkan scanning adalah membaca cepat untuk menemukan pokok-pokok pikiran atau ideide tertentu di dalam naskah. Skimming serupa dengan mengamati hutan dari helikopter yang dipaparkan di atas, sedangkan scanning lebih menyerupai tindakan tim SAR dalam mencari korban sebuah kecelakaan.
Selain keduanya, keterampilan lain yang penting Anda miliki adalah kemampuan mengenali kata-kata kunci dalam sebuah naskah, bab, paragraf maupun kalimat untuk menemukan pesan utama dalam sebuah tulisan. Dengan demikian, ketika Anda mengulas maupun menanggapi tulisan tersebut, Anda menanggapi pesan-pesan utamanya dan bukan pesan-pesan yang periferal belaka sifatnya. Penguasaan atas keterampilan ini akan menentukan seberapa efektif karya Anda sebagai seorang akademisi.

Pada akhirnya dapat dipahami bahwa kegiatan membaca bukanlah sekedar memindai serangkaian aksara tetapi melibatkan kegiatan mental dan fisik yang berawal dari proses pemilihan sumber-sumber bacaan, pengondisian ruang dan diri, kegiatan membaca itu sendiri, hingga akuntabilitas yang kelak perlu ditunjukkan ketika hasil bacaan itu dikontribusikan ke dalam pemikiran sang pembaca ke dalam sebuah karya yang baru. Karena itu, untuk menjadi pembaca yang terampil dibutuhkan penguasaan sejumlah teknik yang telah dipaparkan di atas serta proses pembiasaan.

Setelah membaca tulisan ini, diharapkan Anda mulai melihat membaca sebagai sebuah keterampilan yang tidak remeh, tetapi membutuhkan strategi, perencanaan dan kematangan proses berpikir. Di dalam proses perkuliahan yang Anda akan hadapi Anda akan dituntut untuk mengembangkan keterampilan berpikir Anda dan itu artinya Anda ditantang untuk mengembangkan keahlian akademik Anda, termasuk di antaranya membaca dan menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sebelumnya