Di dalam kehidupan, kita tidak
terlepas dengan yang namanya bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi.
Dimana bahasa merupakan sarana terbaik dalam menunjukkan identitas kultur suatu
bangsa. Sebelum lebih jauh mengenal tentang awal mula bahasa Indonesia,
alangkah baiknya kita mengenal terlebih
dahulu apa definisi dari bahasa itu sendiri. Menurut Wibowo, dalam Walija. 1996 “Bahasa Indonesia dalam Perbincangan” mengungkapkan bahwa Bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Dalam wikipedia, bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik.
dahulu apa definisi dari bahasa itu sendiri. Menurut Wibowo, dalam Walija. 1996 “Bahasa Indonesia dalam Perbincangan” mengungkapkan bahwa Bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Dalam wikipedia, bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik.
Sebagai objek kajian linguistik,
"bahasa" memiliki 2 arti dasar: sebagai sebuah konsep abstrak dan
sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. Bahasa
Indonesia adalah contoh dari makna bahasa sebagai sebuah sistem
linguistik yang spesifik. Namun dalam kesempatan ini saya tidak akan membahas
lebih jauh tentang definisi suatu bahasa melainkan memberikan sedikit
pengetahuan tentang sejarah awal mula bahasa Indonesia yang kita pakai selama
ini.
Bahasa Indonesia secara historis atau
sejarah merupakan varian dari bahasa melayu yang kini juga digunakan di
berbagai negara yang luas meliputi Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam,
Malaysia, bagian selatan Thailand, bagian selatan Filipina, dan beberapa tempat
di Afrika Selatan. Bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari
cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang
digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan
sejak abad-abad awal penanggalan modern. Arkeolog Harry Truman
Simanjuntak mengatakan, bahasa Melayu dan ratusan bahasa daerah lainnya di
nusantara sebenarnya berakar dari bahasa Austronesia yang mulai muncul sekitar
6.000-10.000 tahun lalu. Penyebaran penutur bahasa Austronesia, ujar Ketua Ikatan
Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) itu, merupakan fenomena besar dalam sejarah
umat manusia karena sebagai suatu rumpun bahasa, Austronesia merupakan yang
terbesar di dunia, meliputi 1.200 bahasa dan dituturkan oleh hampir 300 juta
populasi. Masyarakat penuturnya tersebar luas di wilayah sepanjang 15 ribu km
meliputi lebih dari separuh bola bumi, yaitu dari Madagaskar di barat hingga
Pulau Paskah di ujung timur, dari Taiwan-Mikronesia di utara hingga Selandia
Baru di selatan.
Mengenai
asal-usul penutur Austronesia, Harry mengatakan, ada beberapa hipotesa. Yang
paling umum adalah hipotesa bahwa asal leluhur penutur Austronesia adalah
Formosa (Taiwan) atau model “Out of Taiwan”. Arkeolog lainnya Daud A Tanudirjo
menyebutkan, Robert Blust adalah pakar linguistik yang paling lantang
menyuarakan pendapat bahwa asal-ususl penutur Austronesia adalah Taiwan. Sejak
1970-an Blust telah mencoba merekonstruksi silsilah dan pengelompokan
bahasa-bahasa dari rumpun Austronesia misalnya kosakata protobahasa Austronesia
Bahasa
melayu diangkat menjadi bahasa persatuan di Indonesia pada 28 Oktober 1928
dalam peristiwa yang disebut Sumpah Pemuda. Sejak saat itu, bahasa melayu yang
digunakan di wilayah Indonesia sekarang mulai dinamai Bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia mempunyai fungsi majemuk, menjadi bahasa persatuan, bahasa negara,
bahasa resmi, bahasa penghubung antar individu, bahasa pergaulan, dan yang tak
kalah penting sebagai bahasa pengantar di semua sekolah di Indonesia. Namun,
secara resmi penyebutan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia baru
muncul pada 18 Agustus 1945 ketika konstitusi Indonesia diresmikan.
Menurut Prof.
Dr. A. Teeuw(sarjana Belanda), Bahasa Indonesia adalah bahasa perhubungan yang
berabad-abad tumbuh dengan perlahan-lahan di kalangan penduduk Asia Selatan dan
setelah bangkitnya pergerakan rakyat Indonesia pada abad XX diangkat dan
dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa persatuan. Menurut Amin Singgih,
bahasa Indonesia ialah bahasa yang dibuat, dimufakati, serta digunakan
masyarakat seluruh Indonesia sehingga sama sekali bebas dari unsur-unsur bahasa
daerah yang belum umum dalam bahasa kesatuan kita. Dengan kata lain, bahasa
Indonesia ialah Bahasa Melayu yang sudah menyatu benar dengan bahasa suku-suku
bangsa yang ada di kepulauan nusantara. Adapun bahasa daerah yang disumbangkan,
betul-betul telah menyatu dan tak terasa seperti bahasa daerah.
Adapun faktor
yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yang
didasarkan atas perttimbangan yang rasional, baik secara politik, ekonomi, dan
kebahasaan, yaitu:
·
Bahasa melayu adalah merupakan Lingua Franca di
Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
·
Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari
karena dalam bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan
bahasa halus).
·
Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya dengan
sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa
nasional.
·
Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai
sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
·
Bahasa Melayu bersifat demokratis, yaitu tidak membedakan
tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat feodal dan memudahkan orang
mempelajarinya.
·
Bahasa Melayu bersifat reseptif, artinya mudah
menerima masukan dari bahasa daerah lain dan bahasa asing sehingga mempercepat
perkembangan bahasa Indonesia di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sebelumnya